Article Detail

My Best My Very Best, Nothing but My Very Best

Teng teng teng teng teng teng

Dengarlah lonceng itu

Teng teng teng teng teng teng

Itu lah tanda waktu

Marilah kawan bentuk barisan dimuka pintu

Masuk ruangan perlahan-lahan dengan bu guru

 

Lonceng ku t’lah berbunyi

Segera atur barisan

Luruskan kedepan kiri dan kanan

Masuk kelas dengan rapi



Dua lagu inilah lagu pertama yang harus diketehui dan dihafal oleh seorang guru baru.  “Pertama kali saya datang kesini, saya disuruh belajar lagu ini, dan puji Tuhan saat ini saya sudah hafal diluar kepala karena setiap pagi lagu ini berkumandang menambah semaraknya keceriaan anak-anak TK di Santo Yosef ini” jelas Miss Sella.

            Berdasarkan SK dari kantor wilayah yayasan tarakanita cabang Lahat terhitung tanggal 1 Juli 2016, Miss Sella mulai berkarya dan berdinamika diyayasan ini khususnya di TK Santo Yosef.  Rasa takut kalau tidak bisa menyesuaikan diri menyelimuti perasaan Miss Sella. Pengalaman untuk mengajar pun masih sedikit, sudah pernah mengajar tapi di Pulau Jawa di Yogyakarta, untuk yang di Sumatra belum pernah sama sekali dan inilah yang perdana. Beda tempat beda karakter. Kalimat ini lah yang menjadi tantangan tersendiri.

            Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan itu mulai tertepis. Irama mengajar anak-anak sudah ditemukan. Anak-anak itu surga kecil.  Belajar dan bermain bersama mereka itu adalah suatu kegembiraan. Tidak ada rasa lelah atau malas ketika harus mengajar dan bermain bersama mereka yang ada hanya  keceriaan dan kesenangan hati. Kepolosan mereka, tingkah lucu mereka, unpredictable situation yang mereka buat sering kali membuat orang dewasa tertawa lepas tanpa beban.

            Namanya juga anak-anak, cara belajar mereka berbeda dengan orang dewasa. They have different characters. Brewster, et al. (2007) mentiones the reasons why young learners and older learners are different. According to them, young learners have a lot of physical energy and have a wide range of emotional needs. They are excellent mimics. They can concentrate for long time if they are interested; they can be easily distracted but also very enthusiastic (p. 27).

Teaching young learners may be challenging. Hal yang menantang dari mengajar adalah adanya kejadian yang tak terduga di dalam kelas. Pengalaman pertama yang tak terlupakan yang diungkapkan Miss Sella saat mengajar adalah dipanggil Bu Miss Sella atau Mom Miss Sella. Anak-anak belum terbiasa memanggil Miss, mereka lebih sering Bu atau Mom.

Sebagai guru baru yang belum banyak pengalaman, Miss Sella merasa perlu untuk belajar dan terus belajar terutama dalam memanagemen kelas, dan menciptakan suasana kelas yang menarik dan menyenangkan. Belajar tidak lah mengenal batas.

My best my very best nothing but my very best. Moto ini menjadi motivasi bagi Miss Sella dalam menjalankan karyanya. Moto ini didapat ketika mengikuti salah satu mata kuliah waktu mengenyam dibangku kuliah. Memberikan yang terbaik dan yang paling baik. Its’s difficult but only at the beginning. “Memulai itu memang sulit tapi seiring berjalannya waktu, aku sudah mulai mencintai pekerjaan ini” ungkap Miss Sella.

Ch. Sella S., S.Pd
sella_chatarina@tarakanita.or.id

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment